Dalam perkembangannya, masa remaja diawali dengan
masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik dan fungsi
fisiologis. Ketika memasuki masa pubertas, setiap anak telah mempunyai sistem
kepribadian yakni pembentukan dari perkembangan yang telah dijalani. Di luar
sistem kepribadian anak, perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, pengaruh
media massa, keluarga, sekolah, teman sebaya, budaya, agama, nilai dan norma
masyarakat tidak dapat diabaikan dalam proses pembentukan kepribadian tersebut.
Pada masa remaja, seringkali berbagai faktor penunjang ini dapat saling
mendukung dan dapat saling bertabrakan.
Proses
perkembangan remaja sering kali mengalami berbagai permasalahan remaja yang
terjadi akibat beberapa hal, salah satunya adalah akibat keadaan sosial
keluarga yang buruk dan tidak baik. Beberapa permasalahan remaja itu
diantaranya seperti seks bebas, tawuran, mengkonsumsi obat-obat terlarang. Masalah
sosial keluarga ini cenderung berhubungan dengan keharmonisan rumah
tangga. Apabila keharmonisan rumah
tangga retak dan tidak terjaga maka akan beresiko bagi anak, yakni anak akan
menjadi pribadi yang anti sosial dan berperilaku menyimpang dari yang
sebagaimana mestinya. Terdapat beberapa kriteria keluarga yang tidak sehat menurut para ahli,
antara lain:
a. Keluarga
tidak utuh (broken home by death, separation, divorce)
b. Kesibukan
orangtua, ketidakberadaan dan ketidakbersamaan orang tua dan anak di rumah
c. Substitusi
ungkapan kasih sayang orangtua kepada anak, dalam bentuk materi daripada
kejiwaan (psikologis).
d. Hubungan
interpersonal antar anggota keluarga (ayah-ibu-anak) yang tidak baik (buruk)
Dalam masa perkembangan anak
seharusnya para orang tua lebih peka terhadap keadaan sosial keluarganya. Kepedulian terhadap keharmonisan
rumah tangga berperan penting dalam perkembangan mental anak. Selain itu,
kesibukan orang tua pun harus bisa diimbangi dengan adanya kebersamaan antara
anak dan orang tua, menyisihkan sebagian waktunya untuk bisa bercengkarama
bersama dan tetap menciptakan suasana keakraban antara orangtua dan anak.
Mengungkapkan
kasih sayang terhadap anak bukan hanya dari memberikan kelimpahan materi kepada
anak melainkan dengan memberikan kasih sayang yang tulus, memberikan perhatian
yang penuh dan memberikan nasihat-nasihat yang bisa mengontrol setiap tingkah
laku anak. Menciptakan rasa saling keterbukaan terhadap segala sesuatu yang
terjadi sehingga tercipta komunikasi yang baik merupakan faktor yang
berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan tingkah laku anak.
Orang tua dan
keadaan sosial keluarga menjadi penentu keberhasilan masa depan seorang anak
dan keberhasilan bersikap dan bertingkah laku seorang anak. Oleh sebab itu
hendaknya setiap orang tua menciptakan suasana keluarga yang harmonis, suasana
bahagia dan menyenangkan agar anak betah di rumah dan terhindar dari
pikiran-pikiran untuk mencari kesenangan yang negatif di luar rumah dan lebih memilih
sering berada di rumah berkumpul bersama keluarga karena suasana yang nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar