Rabu, 30 Mei 2012

PANTAI TRIKORA PANTAI YANG MENAKJUBKAN

Trikora merupakan pantai yang berlokasi di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, sekitar 45 kilometer arah Timur Kota Tanjungpinang, Pulau Bintan. Untuk mencapai pantai ini bisa ditempuh dengan jalur darat menggunakan kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda empat.
Pantai ini memiliki potensi di bidang pariwisata yang cukup besar untuk daerah Pulau Bintan karena keindahan pantainya yang sangat mempesona dan menakjubkan.
Di sepanjang jalan menuju pantai ini terdapat ratusan bahkan ribuan pohon kelapa dengan nyiur yang melambai-lambai ditiup angin sepoi-sepoi seakan memanggil orang-orang untuk datang menikmati kelembutan angin yang menyentuh lapisan kulit menembus kedalam daging dengan lembutnya.
Setiba di pantai, kilauan pasir putih yang terpantul sinar cahaya matahari bertebaran dengan bebasnya memberikan pancaran yang menenangkan jiwa dan membuat mata tak ingin berpaling dari silaunya kemilau pasir putih yang tampak layaknya hamparan berlian dan permata. Sinar terpancar seakan membangkitkan semangat yang mulai runtuh karena kejenuhan pikiran dan beban perasaan yang telah dilewati di hari-hari lampau.
Ombak-ombak yang besar, sedang hingga kecil yang menggeliat di tepian dan tengah laut menanti kehadiran orang-orang untuk ikut bermain bersama di desiran ombak yang menantang adrenalin. Desiran yang kuat menantang untuk bergumul melawan arus dan hantaman lekukan yang mengahajar setiap sisi tubuh.
Pemandangan yang indah dan sempurna membuat tubuh tak ingin bergerak dari sandaran dan beranjak dari posisi awal. Pemandangan yang benar-benar memberikan rasa puas dan tak terlupakan dari memori pikiran yang terdalam.
 Dengan segala keindahan dan kesempurnaannya, Pantai Trikora menjadi surganya para pecinta wisata alam, khususnya wisata air. Pantai Trikora menjadi tempat kerinduan orang-orang yang membutuhkan ketenangan jiwa dan ketenangan batin. Pantai Trikora merupakan anugerah Tuhan yang sempurna.

PANTAI TRIKORA BERPOTENSI DI BIDANG PARIWISATA


Pulau Bintan adalah pulau yang berada di provinsi Kepulauan Riau dengan Kota Tanjungpinang sebagai  ibu kotanya. Pulau ini berdekatan dengan Negara Singapura.
Di pulau ini banyak terdapat obyek wisata, baik wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah maupun wisata religi. Salah satunya yang paling banyak diminati adalah  obyek wisata alam yaitu pantai Trikora.
Pantai ini terletak di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, sekitar 45 kilometer arah Timur Kota Tanjungpinang.
Trikora memiliki potensi di bidang pariwisata yang cukup besar terutama jika dilihat dari segi geografisnya dan keadaan pantainya yang sangat mendukung untuk dijadikan tempat rekreasi ataupun berlibur.
Pantai Trikora yang panjangnya sekitar 25 kilometer ini memiliki pemandangan yang indah. Di sepanjang pantai ditumbuhi ribuan pohon kelapa dan pepohonan lainnya sperti bakau. Selain itu, di sekitar pantai juga terdapat batu-batu besar yang menambah keindahan pantai ini dan juag sering dimanfaatkan oleh pengunjung pantai untuk berjemur atau memancing dan untuk berpoto-poto.
Di setiap bagian pantai ini banyak terdapat kedai-kedai penjual minuman, makanan dan pondok-pondok kecil sebagai tempat berteduh ataupun bersantai. Di tengah laut banyak terdapat kelong yang terbuat dari kayu dengan atap daun rumbia yang berfungsi sebagai alat untuk menangkap ikan teri atau bilis.
Pantai ini ramai dikunjungi pada saat-saat liburan ataupun hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Imlek, dll. Wisatawan yang datang sangat beranekaragam, ada wisatawan lokal, luar lokal mapun yang mancanegara.
Hampir semua pengunjung mengaku merasa sangat puas dan senang datang ke pantai ini, mereka terpana dengan keindahan pantai yang sangat mempesona. Mereka juga berharap bisa datang lagi dilain waktu atau di waktu senggang.
            Memang tidak salah lagi jika Pantai Trikora menjadi asset daerah yang harus dipelihara, dipertahankan dan dikembangkan yang nantinya akan menjadi kebanggaan milik daerah, yaitu Pulau Bintan.

Rabu, 02 Mei 2012

Keadaan Sosial Keluarga yang Buruk Efek Kenakalan Remaja

Dalam perkembangannya, masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik dan fungsi fisiologis. Ketika memasuki masa pubertas, setiap anak telah mempunyai sistem kepribadian yakni pembentukan dari perkembangan yang telah dijalani. Di luar sistem kepribadian anak, perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, pengaruh media massa, keluarga, sekolah, teman sebaya, budaya, agama, nilai dan norma masyarakat tidak dapat diabaikan dalam proses pembentukan kepribadian tersebut. Pada masa remaja, seringkali berbagai faktor penunjang ini dapat saling mendukung dan dapat saling bertabrakan.
Proses perkembangan remaja sering kali mengalami berbagai permasalahan remaja yang terjadi akibat beberapa hal, salah satunya adalah akibat keadaan sosial keluarga yang buruk dan tidak baik. Beberapa permasalahan remaja itu diantaranya seperti seks bebas, tawuran, mengkonsumsi obat-obat terlarang. Masalah sosial keluarga ini cenderung berhubungan dengan keharmonisan rumah tangga.  Apabila keharmonisan rumah tangga retak dan tidak terjaga maka akan beresiko bagi anak, yakni anak akan menjadi pribadi yang anti sosial dan berperilaku menyimpang dari yang sebagaimana mestinya.  Terdapat beberapa kriteria keluarga yang tidak sehat menurut para ahli, antara lain:
a.  Keluarga tidak utuh (broken home by death, separation, divorce)
b.   Kesibukan orangtua, ketidakberadaan dan ketidakbersamaan orang tua dan anak di rumah
c. Substitusi ungkapan kasih sayang orangtua kepada anak, dalam bentuk materi daripada kejiwaan   (psikologis).
d.   Hubungan interpersonal antar anggota keluarga (ayah-ibu-anak) yang tidak baik (buruk)
Dalam masa perkembangan anak seharusnya para orang tua lebih peka terhadap keadaan sosial  keluarganya. Kepedulian terhadap keharmonisan rumah tangga berperan penting dalam perkembangan mental anak. Selain itu, kesibukan orang tua pun harus bisa diimbangi dengan adanya kebersamaan antara anak dan orang tua, menyisihkan sebagian waktunya untuk bisa bercengkarama bersama dan tetap menciptakan suasana keakraban antara orangtua dan anak.
Mengungkapkan kasih sayang terhadap anak bukan hanya dari memberikan kelimpahan materi kepada anak melainkan dengan memberikan kasih sayang yang tulus, memberikan perhatian yang penuh dan memberikan nasihat-nasihat yang bisa mengontrol setiap tingkah laku anak. Menciptakan rasa saling keterbukaan terhadap segala sesuatu yang terjadi sehingga tercipta komunikasi yang baik merupakan faktor yang berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan tingkah laku anak.
Orang tua dan keadaan sosial keluarga menjadi penentu keberhasilan masa depan seorang anak dan keberhasilan bersikap dan bertingkah laku seorang anak. Oleh sebab itu hendaknya setiap orang tua menciptakan suasana keluarga yang harmonis, suasana bahagia dan menyenangkan agar anak betah di rumah dan terhindar dari pikiran-pikiran untuk mencari kesenangan yang negatif di luar rumah dan lebih memilih sering berada di rumah berkumpul bersama keluarga karena suasana yang nyaman.